Sore itu Aku sedang berjalan di sekitar Kota ku, yang ramai hiruk pikuk orang-orang yang mau menyiapkan Lebaran, Belanja ini itu untuk memeriahkan nya.
Di depan pertokoan ku lihat ramai Cewek-cewek yang berkerumun pada parkiran
seperti sebuah mobil balap. aku pun penasaran, dan bertanya pada seorang Ibu-ibu tua penjual Peyek yang duduk di emperan. " Ada apa buk kok rame-rame, Artis ya...?" " bukan...bagi-bagi THR" " Lho kok ibu nggak minta...? Sang ibu hanya tersenyum dan geleng-geleng.
Hemmm...Aku menggerutu " Ini kok kebalik sih" Sedekah nya sama Cewek-cewek cantik pegawai di pertokoan di sekitar itu. sedang kan beberapa pedagang eceran yang duduk di emperan hanya melihat. Aku pun menyuruh Ibu itu minta, tapi dia tetap tidak mau. seseorang Bapak-bapak pedaggang obat tradisional yang duduk di emperan itu mengatakan " Tadi dia pinjem korek ngerokok di sini, kita nggak di kasih THR" bisa kita bayangkan dari balik kata-kata itu.
Saat dia di dalam mobil baru membagi-bagi THR dengan Cewek-cewek itu yang mengerumuni mobilnya. Di sini sebaiknya kita berfikir mana yang tepat untuk di beri sedekah atau THR atau beramal. Aku sangat kagum untuk para pedaggang emperan seperti penjual obat tradisional dan penjual peyek itu. mereka masih berpeggang dengan harga diri. walau keadaan mereka apa adanya. mereka tidak mau meminta dan akan menerima jika di beri.
Jika kita benar-benar niat mau bersedekah, apa salahnya jika kita langsung turun ke jalan, dan melihat mana yang menurut nya pantas untuk di bantu. masih banyak di jalanan atau di sekeliling kita.
pilih orang yang tepat, pasti mereka akan sangat bersukur berapa pun yang kita beri. coba untuk merasakan kebahagiaan orang lain, agar kita mengerti keadaan yang mereka rasakan. denga itu kita tidak akan salah memberi atau beramal.
Di depan pertokoan ku lihat ramai Cewek-cewek yang berkerumun pada parkiran
seperti sebuah mobil balap. aku pun penasaran, dan bertanya pada seorang Ibu-ibu tua penjual Peyek yang duduk di emperan. " Ada apa buk kok rame-rame, Artis ya...?" " bukan...bagi-bagi THR" " Lho kok ibu nggak minta...? Sang ibu hanya tersenyum dan geleng-geleng.
Hemmm...Aku menggerutu " Ini kok kebalik sih" Sedekah nya sama Cewek-cewek cantik pegawai di pertokoan di sekitar itu. sedang kan beberapa pedagang eceran yang duduk di emperan hanya melihat. Aku pun menyuruh Ibu itu minta, tapi dia tetap tidak mau. seseorang Bapak-bapak pedaggang obat tradisional yang duduk di emperan itu mengatakan " Tadi dia pinjem korek ngerokok di sini, kita nggak di kasih THR" bisa kita bayangkan dari balik kata-kata itu.
Saat dia di dalam mobil baru membagi-bagi THR dengan Cewek-cewek itu yang mengerumuni mobilnya. Di sini sebaiknya kita berfikir mana yang tepat untuk di beri sedekah atau THR atau beramal. Aku sangat kagum untuk para pedaggang emperan seperti penjual obat tradisional dan penjual peyek itu. mereka masih berpeggang dengan harga diri. walau keadaan mereka apa adanya. mereka tidak mau meminta dan akan menerima jika di beri.
Jika kita benar-benar niat mau bersedekah, apa salahnya jika kita langsung turun ke jalan, dan melihat mana yang menurut nya pantas untuk di bantu. masih banyak di jalanan atau di sekeliling kita.
pilih orang yang tepat, pasti mereka akan sangat bersukur berapa pun yang kita beri. coba untuk merasakan kebahagiaan orang lain, agar kita mengerti keadaan yang mereka rasakan. denga itu kita tidak akan salah memberi atau beramal.
No comments:
Post a Comment